Tuesday 23 May 2017

Pengabdian Masyarakat: Apa itu AFTA? Bagaimana Mempersiapkannya?


Pengabdian Masyarakat adalah salah satu syarat dari Tridarma Perguruan Tinggi. STIBA Nusa Mandiri, bersama dengan PPPM-Nusa Mandiri mengadakan agenda rutin yang setiap semesternya menjadi agenda wajib bagi dosen-dosen di lingkungan Nusa Mandiri. Pengabdian masyarakat kali ini diadakan pada Tanggal 14 Mei  2017, bertempat di BSI Margonda Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Hujan deras yang mengguyur kota Depok sepanjang hari, tidak menyurutkan semangat panitia serta dosen-dosen pengajar yang akan memberikan materi mengenai Asean Free Trade Area (AFTA) atau lebih dikenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Sesuai agenda, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat rencananya akan dimulai pada pukul 15:30 WIB selepas shalat Ashar berjamaah bersama para pengurus dan peserta panti asuhan.

Acara dipimpin oleh pembawa acara bapak Danang Dwi Harmoko dan dimulai dengan pembacaan doa terlebih dulu. Selanjutnya yaitu sambutan yang disampaikan oleh perwakilan STIBA Nusa Mandiri, Bapak Sayyid Khairunas. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan semoga apa yang diberikan oleh bapak-bapak dosen dari STIBA Nusa Mandiri bermanfaat bagi peserta, terakhir beliau juga berharap semoga ke depannya acara serupa dapat rutin digelar sehingga dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Tiba saatnya bagi STIBA Nusa Mandiri melakukan penyampaian materi. Kali ini sebagai pemateri adalah Bapak Octa Pratama. Terlihat peserta menyimak dengan cukup antusias materi yang diberikan. Terdapat kurang lebih 30 anak yang terdiri dari tingkat SMA yang menjadi peserta pengabdian masyarakat kali ini. Pak Octa menyampaikan kalau Asean Free Trade Area, memberikan dampak fundamental terhadap ketersediaan lapangan kerja dan persaingan kualitas sumber daya manusia khususnya di wilayah Asia Tenggara. Oleh karena itu menyiapkan talenta-talenta muda yang mempunyai kualifikasi unggul sangat penting. Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki sumber daya manusia Indonesia jika ingin bersaing dengan negara lain di ASEAN.

Pada dasarnya belajar bahasa apapun sama yaitu dimulai dari kebiasaan. Sedangkan kebiasaan tumbuh karena adanya kegemaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menumbuhkan kegemaran terhadap bahasa Inggris hingga akhirnya akan tercipta pembiasaan. Diakhiri dengan sesi berfoto bersama, maka berakhir lah rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat STIBA Nusa Mandiri kali ini. Semoga saling terjalin kekeluargaan antara STIBA Nusa Mandiri dengan Karang Taruna rangkapan jaya yang berkesinambungan ke depannya.



[Sayyid-STIBA]

Friday 12 May 2017

Big Fish in a Small Pond Effect



Credit: google
Mana yang lebih baik: bekerja di perusahaan prestisius dan dikelilingi oleh orang-orang berbakat, atau di perusahaan yang lebih kecil, di mana kamu bisa menjadi pegawai terbaik di antara orang-orang yang biasa saja?
Sepak bola ternyata merupakan lingkungan yang ideal untuk menguji teori ini.
"Kami percaya bahwa sepak bola adalah laboratorium yang sempurna untuk menjawab banyak pertanyaan terkait karier karena kami dapat mengamati perjalanan karier setiap pemain, kata Jie Gong di Universitas Nasional Singapura, yang baru-baru ini melakukan studi tentang efek Ikan-Besar-di-Kolam-Kecil [Big-Fish-Small-Pond effect] di Liga Inggris.
#Efek peringkat
Efek Ikan-Besar-di-Kolam-Kecil lahir dari pengamatan terhadap ujian masuk sekolah, di mana anak-anak seringkali ditempatkan di sekolah atau tempat yang berbeda berdasarkan kemampuan mereka.