Wednesday 12 December 2018

Serunya Pelatihan Bahasa Inggris di Qonita Tour & Travel Depok



Dokpri
Depok, Senin (12/11). Keterampilan berbicara/speaking adalah salah satu keterampilan wajib dari 4 kemampuan dasar pembelajaran bahasa Inggris (listening, reading, speaking, writing). Keterampilan ini wajib dikuasai oleh setiap individu yang sedang mempelajari bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan, speaking adalah indikator utama penguasaan sebuah bahasa. Jika seseorang mampu berbicara dengan baik pada sebuah bahasa maka dapat diindikasikan ia telah menguasai bahasa tersebut.

Berangkat dari latar belakang tersebut, maka Program Studi Sastra Inggris Universitas Bina Sarana Informatika melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul "Pelatihan Basic English Conversation kepada Tour Leader untuk Meningkatkan Pelayanan terhadap Klien pada PT. Qonita Zikra Semesta Depok".

Hujan deras yang mengguyur kota Depok sepanjang Sabtu (10/11), tidak menyurutkan semangat panitia serta dosen-dosen pengajar yang akan memberikan materi mengenai conversation atau percakapan kepada Tour Leader atau pemandu wisata perusahaan travel yang berdomisili di Depok tersebut. Mengingat pentingnya kemampuan berbicara bagi seorang Tour Leader -- terutama Bahasa Inggris, membuat para peserta sangat antusias pada pelatihan kali ini. Para peserta mengaku sangat senang dengan diadakannya acara pelatihan Bahasa Inggris di kantor tempatnya bekerja.

Acara dipimpin oleh pembawa acara Octa Pratama Putra dari pihak Universitas Bina Sarana Informatika dan dimulai dengan pembacaan doa terlebih dahulu. Selanjutnya yaitu sambutan yang disampaikan oleh Gebby Qonita Pareira selaku direktur Qonita Tour & Travel, dan yang terakhir sambutan dari perwakilan Universitas Bina Sarana Informatika yang disampaikan oleh Ary Iswanto.

Dalam sambutannya, secara spesial Qonita menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap keluarga besar Universitas Bina Sarana Informatika terlebih program studi sastra inggris yang telah hadir untuk bersilaturahim sekaligus membagikan ilmu kepada Tour Leader Qonita Tour & Travel. Beliau mengungkapkan semoga apa yang diberikan oleh bapak-ibu dosen dari Universitas Bina Sarana Informatika bermanfaat bagi peserta pelatihan, ia juga menambahkan betapa pentingnya kemampuan Bahasa Inggris untuk dimiliki oleh para Tour Leader di perusahaannya. Terakhir beliau berharap semoga ke depannya kegiatan serupa dapat rutin digelar sehingga kedua belah pihak mampu mendapatkan benefit dari kegiatan tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak-ibu dosen dari Universitas Bina Sarana Informatika program studi sastra inggris yang telah berkenan menyelenggarakan pelatihan bahasa inggris di perusahaan kami. Jujur kami merasa hal tersebut sangatlah penting terlebih tour leader kami juga membutuhkan kemampuan berbicara bahasa inggris karena mereka pasti akan sering berbicara dan berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Inggris ketika memandu Tour di luar negeri," ungkap Qonita.

Setelah rangkaian sambutan, tiba saatnya bagi Universitas Bina Sarana Informatika melakukan penyampaian materi. Selaku pemateri, adalah Arif Hidayat, S.S., M.Hum. Terlihat para peserta menyimak dengan cukup antusias materi yang diberikan. Terdapat kurang lebih 15 tour leader yang menjadi peserta pelatihan kali ini. Arif menyampaikan kalau kemampuan berbicara bahasa inggris merupakan indikator yang sangat penting dalam berbahasa inggris. Sebagai seorang Tour Leader yang akan memandu wisata di luar negeri, sudah hal mutlak untuk bisa melakukan komunikasi dengan bahasa inggris.

Setelah penyampaian materi selama kurang lebih 45 menit, ada salah satu peserta yang bertanya kira-kira seberapa penting kemampuan berbicara bahasa inggris sebagai alat komunikasi universal di dunia. Arif menjawab, kalau kemampuan berbicara bahasa inggris sangat penting sebagai alat komunikasi, terlebih lagi sebagai seorang pemandu wisata yang menuntut kita berbicara bahasa inggris sehari-hari baik dalam berinteraksi dengan klien maupun berkorespondensi dengan pihak ketiga di luar sana kelak. Arif juga memberikan contoh berdasarkan pengalaman yang ia miliki ketika mendapat undangan seminar ke salah satu perguruan tinggi di Malaysia pada tahun 2015 silam. Mau tidak mau, ia selaku perwakilan Universitas Bina Sarana Informatika berinteraksi dengan peserta dari negara lain dengan menggunakan bahasa inggris. Pengalaman berharga tersebut yang membuat dirinya semakin yakin akan pentingnya kemampuan berbicara bahasa inggris sekaligus hal yang dapat memotivasi kita untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Selesai sesi tanya jawab, Arif kemudian menutup sesi penyampaian materi. Acara pun diakhiri dengan sesi berfoto bersama antara pihak Universitas Bina Sarana Informatika dengan Qonita Tour & Travel. Meskipun singkat, semoga apa yang disampaikan bermanfaat dan dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta.

[Sayyid Khairunas-UBSI]


Saturday 1 December 2018

UBSI Entrepreneur Fair 2018

On 26-30 November 2018, I was given the opportunity to be involved in one of the student activities. BSI Entrepreneur Fair 2018 is one of the agenda of activities that are carried out annually to foster student entrepreneurial spirit. In this activity, students are required to be entrepreneurs. Students and their groups will determine what kind of business they will run. Most of them sell food, drinks, fashion products and there are some that sell service products such as making henna on hand.

The event was so lively because it involved almost all the first semester students of all majors at the UBSI. As a judge, I am obliged to come to the stand determined by the committee. I was given the opportunity to rate the 8 existing stands. The eight stands that I value sell food and drinks. The aspects that I value include the cleanliness and tidiness of the stand, the cohesiveness of group members, food and beverage packaging, taste and price as well as business planning. I am very happy to be given the opportunity to be part of the 2018 UBSI Entrepreneur Fair jury, because I can interact more closely with students both in the English department and outside the English department.